Untuk Pacarku,
Detik ini juga, aku tuliskan surat untukmu.
Kamu, yang tak hentinya memendam ungkapan perasaanmu persis seperti aku, yang tak hentinya memendam pertanyaan-pertanyaanku tentangmu, yang namanya terekam jelas di otakku sebagai panggilan yang lebih dari sekadar sayang. Namamu itulah panggilan favoritku. Aku tak perlu merubah namamu menjadi panggilan lain ketika kata itu dengan sendirinya sudah khusus di hatiku. Continue reading